March 16, 2009

MEMBONGKAR MANIPULASI SEJARAH

Buku Pilihan
Judul: MEMBONGKAR MANIPULASI SEJARAH, Kontroversi Pelaku dan Peristiwa
Pengarang: Asvi Warman Adam
Penerbit: KOMPAS

Ketika Orde Baru berakhir, gugatan terhadap sejarah bermunculan. Sejarah pun menjadi polemik karena fakta dan interpretasi selama ini dinilai tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak jelas. Manipulasi sejarah dilakukan secara sistematis dan meluas demi kepentingan politik dan kekuasaan.
Mengapa Proklamator Sukarno tidak tampak saat pengibaran bendera Merah Putih 17 Agustus 1945 yang dimuat dalam buku Pejuang dan Prajurit? Kemudian, siapa yang melakukan rekayasa dalam buku Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, bahwa Sukarno tidak memerlukan Hatta dan Sjahrir, bahkan “peranan Hatta dalam sejarah tidak ada”? Mengapa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 digambarkan menyanjung Soeharto dan melupakan Sultan Hamengku Buwono IX sebagai konseptor? Bagaimana kisah diorama Monumen Nasional era Orde Baru yang penuh manipulasi sejarah?
Penulis melalui bukunya ini membeberkan kebenaran sejarah secara jujur. Bukan hanya membongkar manipulasi dan rekayasa sejarah Indonesia saja, tetapi juga menampilkan tokoh-tokoh pergerakan dengan kisah yang menyentuh hati. Kisah Agus Salim yang dikatakan menguasai “bahasa kambing dan kuda”. Kisah Mayor John Lie, seorang tokoh etnis Tionghoa, yang berani membersihkan ranjau laut. Juga kisah M.H. Thamrin seorang politikus santun yang “satu napas” dengan Bung Karno.

Tentang Penulis :
Asvi Maewan Adam, lahir di Bukit Tinggi, 8 Oktober 1954. Ahli peneliti Utama pada pusat penelitian Politik LIPI. Menempuh pendidikan di UGM Yogyakarta dan UI Jakarta. Tahun 1984 belajar pada EHESS (Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales) Paris sampai tahun 1990. Lulus doktor sejarah dari EHESS Paris pada tahun 1990.


Reading to improve the quality of life