Judul: Kontroversi Hukuman Mati
Perbedaan Pendapat Hakim Konstitusi
Pengarang: Todung Mulya Lubis, Alexander Lay
Penerbit: KOMPAS
Sinopsis :
Kontroversi hukuman mati kini masih terus diperdebatkan. Pro dan kontra di antara para pakar terus berlanjut. Benarkah hukuman mati bertentangan dengan “hak untuk hidup” sebagaimana dijamin oleh UUD 1945?
Apakah hukuman mati hanya diterapkan untuk The Most Serious Crime? Bagaimana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB dan ICCPR melihat kontroversi tersebut?
Buku ini sangat menarik karena selain memaparkan pandangan, analisis, tinjauan kritis para pakar dalam negeri dan luar negeri, juga membahas pandangan para pakar dan hakim konstitusi tersebut merupakan sumbangan intelektual yang berharga dalam mempertajam pemahaman kita tentang hukuman mati.
Buku ini sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang menggeluti bidang hukum. Termasuk kalangan awam sekalipun yang tertarik memahami kontroversi hukuman mati.
Tentang Penulis :
Todung Mulya Lubis, Lahir di Muara Botung, 4 Juli 1949. menyelasaikan pendidikan di Faklultas Hukum Universitas Indonesia (1969-1974). Kemudian tahun 1977-1987 melanjutkan ke Law School, University of California, Berkeley, Amerika serikat (1978-1979), dengan gelar LL.M. Menjadi Visiting Scholar pada Law School, University of California, Barkeley, Amerika Serikat (1987-1979). Melanjutkan lagi ke Harvard Law School, Cambridge, Massachussets, Amerika Serikat, gelar LL.M (1987-1988). Kemudian mengambil gelar Ph.D. di Law School, University Of California, Barkeley, Amerika Serikat (1988-1990).
Reading to improve the quality of life