November 5, 2010

CEO Kompas Gramedia Runner-up CEO Terbaik 2010


CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo (kedua dari kanan) menerima Indonesia Best CEO and Future Business Leader Award 2010 versi majalah SWA

                                     Agung Adiprasetyo bersama karyawan Gramedia Manado


Pejabat Eksekutif Tertinggi atau Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo memperoleh penghargaan sebagai salah satu The Best CEO Indonesia 2010, anugerah majalah SWAsembada di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (4/11) malam.


Penghargaan ini diberikan SWA berdasarkan survei bersama dengan Synovate, dan PT Dunamis Intermaster menggunakan dua parameter (CEO Index), yakni kepemimpinan dan komitmen karyawan. Karyawan di perusahaan CEO itu memimpin dimintai menilai CEO-nya dengan berbagai pertanyaan.


Manajer Pengembangan Bisnis Synovate Research Reinvented Flora Sutrisno mengatakan indeks kepercayaan dinilai dari tindakan CEO yang esuai dengan nilai dan prinsip, bertindak demi kepentingan orang banyak, angat kompeten dalam pekerjaa, selalu mengambil inisiatif untuk menyelesaikan pekerjaan, dan memberikan kepercayaan kepada orang lain.


Di sela-sela menerima penghargaan, Agung Adiprasetyo mengatakan setelah ditunjuk menjadi CEO Kompas Gramedia (KG), dia langsung bergerak cepat mengatasi persoalan yang dialami korporasi. "Persoalan utama dan pertanyaan besarnya adalah bagaimana caranya mempertahankan perusahaan ini langgeng 100 atau 1.000 tahun lagi. Dan bagaimana membawa perusahaan ini ke arah yang lebih profesional," kata Agung.


Menurutnya, hari-hari ini sebenarnya KG mengalami perubahan angin industri yang sangat luar biasa. Misalnya, kalau dulu merupakan jawara di media cetak, sekarang industri media berubah ke elektronik, digital, online, dan sebagainya. Perubahan itu, lanjut dia, tentu saja membawa konsekuensi masa kritis, proses adaptasi, dan harus dilewati.


"Perubahan lain struktur kependudukan, georafis, dan sebagainya. Karena sekarang 65 persen penduduk Indonesia usianya di bawah 35 tahun dan itu untuk media akan membawa konsekuensi besar," kata Agung. Karena itulah sebagai grup media massa terbesar di Indonesia, KG bergerak mengikuti ke mana arah perubahan itu. "Kenapa akhir-akhir ini kita aktif betul berinovasi, baik pada digital media eletronik dan sebagainya, supaya kita tetap bisa nomor satu di negara ini," kata dia.


Agung juga membenahi besar-besaran di internal KG. Dimulai ketika 2006 dengan menyusun agenda agar 21 ribu karyawan KKG di seluruh Indonesia memiliki SDM yang hebat. "Persoalan utama ketika perusahaan pertumbuhan luar biasa hebat. SDM tidak mendukung maka percuma," kata Agung.


Pada akhirnya, SDM menjadi kunci utama. Untuk itu, solusi yang ditawarkan Agung adalah mengevaluasi sistem, membereskan masalah SDM termasuk penilaian karya terrhadap keryawan dan sebagainya. "Tak lagi sama rata sama rasa. Kalau dulu rajin malas sama saja, itu tak boleh terjadi lagi. Orang yang rajin dan kerja baik dan bagus konstribusinya, dia harus dihargai lebih. Itu naluri manusia juga," kata dia.


Selanjutnya masih pada pembenahan SDM dilakukan proses rekruitmen karyawan yang bagus termasuk proses penempatan, bahkan sampai PHK dibuatkan sistematika yang jelas. Bagaimana munculkan talenta karena organisasi yang besar persoalannya adalah selalu lambat.


"Kita tidak pernah bisa menunjuk atau memunculkan talent yang di bawah karena dibatasi birokrasi luar biasa. Sehingga kita harus munculkan talent yang hebat itu. Istilah saya bagaimana kita munculkan mutiara-mutiara yang di dalam lumpur itu kemudian terangkat dan kelihatan," kata dia.


Hasilnya luar biasa. Dalam tiga tahun terakhir KG tumbuh luar biasa. Jaringan koran 21 unit termasuk di dalamnya jaringan koran daerah atau Group of Regional Newspaper Tribun tumbuh signifikan, menjadi 19 koran saat ini.
Jaringan Gramedia Majalah ada 73 unit. Grup Radio Sonora 17 unit. Jaringan Percetakan 9 unit. Jaringan Toko Buku Gramedia 102 unit. Jaringan Hotel Santika 33 hotel. Jaringan Penerbit dan sebagainya. Dan berbagai kategorisasi jaringan bisnis lainnya seperti industri, pendidikan, dan even organizer. "Ini pertumbuhan yang luar biasa," kata Agung.
sumber harian tribunnews

Reading to improve the quality of life

1 comment: