1.
|
CARING
PEDULI TERHADAP SESAMA
Dasar Fisolofi:
Humanisme Transcendental, artinya berperi kemanusiaan, berdasarkan keyakinan akan Tuhan yang maha kuasa, yang menyelenggarakan segala sesuatu (providentia Dei). Berdasarkan rasa syukur atas penyelenggaraan ilahi, karyawan dihargai sebagai manusia yang luhur.
Contoh Perilaku :
• Peduli pada sesama :
Berprinsip 4-S (senyum-sapa-salam-santun);
- Memahami orang lain (dari tampilan ekspresi dan emosinya);
- Menyadari bahwa semua orang sama derajatnya (di hadapan Tuhan);
- Toleran, simpatik, empatik;
- Tanggap akan kebutuhan orang lain, dan berusaha memenuhinya (respect to others);
- Membantu dengan tulus (compassion), tanpa pamrih dan tanpa maksud tersembunyi.
• Peduli pada pekerjaan :
- Memulai pekerjaan pada waktunya, sesuai jam kerjanya;
- Menyelesaikan tugas dengan sempurna/tuntas, tidak menunda-nunda untuk hari lain;
- Sadar biaya dalam setiap pekerjaan ( Cost awareness); mengusahakan efisiensi.
- Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kerja, agar mendukung kinerjanya;
- Membantu rekan kerja dalam menyelesaikan tugasnya; memberikan apresiasi dan kritik yang membangun;
- Mengikutsertakan rekan kerja dalam kegiatan, sesuai bidangnya; tidak menyingkirkannya.
• Peduli pada lingkungan/masyarakat:
- Social awareness; berpartisipasi dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan;
- Menghargai perbedaan (budaya, golongan, ras, suku, gender, agama, dll.);
- Menyesuaikan diri (adaptive), membaur (asimilatif dan inkulturatif) dengan kelompok lain.
- Meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan (mis: ikut menjadi anggota Dalsis, Tim SAR/DKK).
Simbol Caring: Dua buah tangan saling terulur, saling membantu; pada sikap posisi yang sama (kedudukannya sama).
Warna latar belakang: ORANGE (lambang pelayanan, solidaritas, tim-SAR/relawan).
|
|
|
|
|
2.
|
CREDIBLE
DAPAT DIPERCAYA DAN DIANDALKAN
Dasar Filosofi:
Manusia yang bekerja (Homo Faber, Hannah Arendt)
selalu berdimensi social, menuntut interaksi timbal balik dengan
lingkungannya. Dengan melaksanakan tanggungjawabnya secara ikhlas,
disiplin, konsisten dan profesional, maka ia akan dapat dipercaya dan
dapat diandalkan oleh orang lain.
Contoh Perilaku :
- Memiliki Integritas :
- Satunya kata/ucapan dan perbuatan/sikap/tindakan;
- Jujur (honest); terbuka (transparant, open); berpikir positif (positive thinking);
- Tidak curang (fair), sesuai kode etik profesinya, berjiwa besar (mau mengakui kalau memang bersalah);
- Bertindak konsisten dengan nilai positif yang diyakininya;
- Bertanggungjawab; menepati janji (komitmen); disiplin;
- Dapat dipercaya (reliable); dapat diandalkan (capable);
- Sadar berorganisasi :
- Memahami organisasi (memahami stuktur formal perusahaan);
- Mengenali para pimpinan (lingkup unit usaha dan kelompok/korporasi);
- Mematuhi sistem dan prosedur administrasi / keamanan yang berlaku di perusahaan;
- Melakukan penyesuaian diri terhadap aturan perusahaan;
- Melakukan tugas dengan tekun dan konsisten.
- Memiliki Loyalitas :
- Menjaga nama baik perusahaan (lingkup unit usaha dan kelompok/korporasi)
- Setia pada lembaga; dedikatif; mendukung perusahaan secara aktif;
- Bersedia mengorbankan waktu & tenaga untuk kepentingan perusahaan (mis.: dalam kondisi darurat, penjarahan, dll.).
Simbol Credible: Sepasang tangan bersatu di depan dada dengan sikap menyembah, “panjalu” (di hotel Santika).
Warna latar belakang: PUTIH (lambang kesucian, kebersihan, kejujuran).
|
|
|
|
|
3.
|
COMPETENT
CAKAP DAN TERAMPIL DI BIDANGNYA
Dasar Filosofi: Manusia bekerja tidak sekedar untuk bertahan hidup (survival), melainkan untuk mencapai aktualisasi dirinya sebagai manusia secara penuh (Abraham Maslow).
Contoh Perilaku :
- Profesional :
- Mencintai, menekuni dan menghayati pekerjaan/profesinya;
- Menguasai bidangnya lebih dari bidang lain, lebih dari orang lain;
- Berorientasi pada kinerja dan hasil terbaik (berkualitas); concern for order and quality;
- Menggunakan sumber daya secara optimal (efisien dan efektif);
- Senantiasa mengembangkan diri; belajar terus-menerus (continuous learning);
- Bekerja cerdas (work smart) :
- Bekerja keras, secara cerdas; mengandalkan pemahaman intelektual dan emosional daripada tenaga fisik semata;
- Trampil menemukan solusi pada setiap permasalahan;
- Berwawasan luas, menerima konsep/pemahaman yang baru dan berbeda;
- Mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
- Bekerjasama untuk hasil terbaik :
- Proaktif membuka peluang kerjasama (internal unit maupun dengan unit lain);
- Mengandalkan hasil kerja bersama, daripada menonjolkan diri dengan kerja sendirian;
- Mengambil keputusan dengan arif, yang menguntungkan semua pihak.
Simbol Competent: Sebelah tangan kanan menunjukkan ibu jarinya (jempol), setuju, hebat.
Warna latar belakang: KUNING (lambang intelektualitas, pencerahan, optimism, continuity).
|
|
|
|
|
4.
|
COMPETITIVE
TERDORONG UNTUK MENJADI YANG TERUNGGUL
Dasar Filosofi: Di jaman modern yang serba tidak pasti (turbulence world), yang dibutuhkan adalah keberanian menghadapi tantangan. Adversity Quotient (Paul G.Stoltz) mengubah ancaman menjadi peluang, untuk selalu berkembang dan berubah menjadi lebih baik lagi, menjadi the winner.
Contoh Perilaku :
- Percaya diri :
- Bekerja secara mandiri, penuh kedewasaan;
- Berani menghadapi tantangan;
- Berani memulai/merintis pekerjaan baru;
- Berani bangkit dari kejatuhan.
- Kreatif, inovatif :
- Tidak puas dengan kondisi saat ini, ingin berubah menjadi lebih baik;
- Berusaha menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan; tidak mengeluh;
- Open minded, terbuka terhadap kritik, perbaikan dan perubahan terus-menerus;
- Menemukan ide-ide baru yang segar dan konstruktif.
- Bertindak cepat (speed, akseleratif) :
- Berinisiatif, selalu mencari solusi yang antisipatif; tidak menunggu (reaktif); selalu menjemput bola (proaktif);
- Ingin menyelesaikan tugas dengan cepat dan sempurna;
- Bersemangat kompetisi / bersaing secara sehat; menjadi yang terbaik (achiever);
- Berani ambil risiko;
- Memiliki akses jejaring (networking) yang semakin luas (antar unit, antar perusahaan, antar benua, world wide).
Simbol Competitive: Sebelah tangan kanan mengepal, siap bertanding.
Warna latar belakang: MERAH (lambang keberanian, semangat, agresif, dominasi).
|
|
|
|
|
5.
|
CUSTOMER DELIGHT
MEMBERIKAN YANG TERBAIK SEHINGGA PELANGGAN MERASA SANGAT PUAS
Dasar Filosofi: Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan (The Golden Rule). Buatlah orang lain puas, maka Anda akan dipuaskan.
Contoh Perilaku :
- Berorientasi pada kebutuhan pelanggan :
- Menjalin relasi dengan pelanggan yang semakin bermanfaat;
- Menyediakan produk dan layanan berkualitas;
- Menangani keluhan dan problem pelanggan secara profesional.
- Mengantisipasi kebutuhan pelanggan (customer care) sebelum diminta :
- Mempelajari kecenderungan dinamika kebutuhan pelanggan;
- Mengupayakan pelanggan semakin terdidik dan tercerahkan.
- Fleksibilitas demi pelanggan :
- Menerapkan standar operasi layanan sesuai kebutuhan pelanggan;
- Mengevaluasi dan memperbaiki sisdur layanan secara periodic;
- Menyenangkan pelanggan berdasarkan mentalitas berkelimpahan (aspek dua arah);
- Mencarikan solusi terbaik demi kelangsungan hubungan dengan pelanggan (win-win solution)
Simbol Customer Delight: Dua buah tangan berjabatan, bersalaman erat, win-win, sama sama senang.
Warna latar belakang: BIRU MUDA (lambang kedamaian, kesejukan, kestabilan, trustworthy).
|
|
|
|
|
|
|
LIMA KEUTAMAAN disimbolkan dengan Pohon Kehidupan:
- Akar (di bawah tanah, menjadi pondasi yang menegakkan pohon kehidupan): menjadi symbol Watak baik (good character) yang peduli dan dapat dipercaya/diandalkan, sikap dan prinsip hidup (attitude). (Cat: Jumlah akar ada dua, symbol value caring & credible).
- Batang, ranting, daun (di atas tanah, menjadi bukti tegaknya pohon kehidupan): menjadi symbol Profesionalisme (competent, competitive) yang menghasilkan customer delight. (Cat: Jumlah batang, ranting, daun atau bunga ada tiga, symbol value competent, competitive & customer delight)
Kelima Value KG bertujuan untuk memberikan pencerahan pada kehidupan bangsa;
sehingga tagline yang kita gunakan adalah: ENLIGHTENING PEOPLE.
“Pohon yang kita tanam berbuah,mekar,
berkembang; sehingga menjadi berkat yang bermanfaat bagi sebanyak
mungkin orang” (Jakob Oetama, 2010)
|
No comments:
Post a Comment